Urusan merawat lovebird muda, sejatinya punya tantangan sendiri. Ada sejumlah perawat atau breeder mencari tantangan mencetak lovebird muda untuk ditampilkan di lapangan. Menurut mereka ada kepuasan tersendiri apabila bisa mengawal lovebird muda hingga berprestasi. Perlu diingat, banyak menyarankan sebaiknya usia ideal lovebird muda ditampilkan di lapangan setelah memasuki usia sekitar 6,5 bulan.
Tantangan memoles lovebird muda terletak pada memposisikan burung ini pada birahi tempur dan mental lapangannya. Ada sebagian berasumsi, apabila indukannya berasal dari mantan jawara maka dapat menurunkan garis keturunan lovebird muda berkualitas.
Menurut sebagian breeder belum sepenuhnya sepakat dengan stereotip ini. Mereka beranggapan untuk urusan mental dan birahi tempurnya, tidak seratus persen diturunkan oleh sang indukan.
“Kalau sepenuhnya teori itu benar maka para breeder relatif gampang dong menangkar lovebird. Cari saja indukan mantan jawara maka secara otomatis piyiknya pasti seratus persen juga memiliki materi seperti indukan, ”tanya sejumlah breeder.
Mengenai mental dan birahi tarung sejatinya didapat dari bagaimana sang empunya mencari settingan yang pas. Misalnya dengan cara melatih mental dan birahi tarungnya. Mengapa harus mental dulu yang dilatih buat seekor lovebird muda?
Untuk burung pelomba, mental bisa menjadi kunci kesuksesannya meniti tangga jawara. Pasalnya, kekuatan mental menghadapi gempuran lawan-lawannya tatkala berkompetisi akan mempengaruhi seberapa besar keistimewaan yang dimiliki dapat ditampilkan. Seperti banyak pemain mengatakan, kalau kalah mental otomatis jagoan enggak bakal optimal tampil di lapangan.
Buat melatih mentalnya, bisa diawali dengan membawa burung muda ini ke lapangan. Cara ini bertujuan untuk memberikan ruang buat beradaptasi dengan suasana kontes. Jalan ini juga berfungsi buat melatih agar terbiasa dengan hiruk pikuk dan lalu lalang orang.
Menurut sejumlah perawat lovebird, ada beberapa indikator yang menunjukkan mental burung muda masih lemah. Antara lain bulu di sekitar leher terkesan mengempis alias tidak mengembang sewajarnya. “Kalau burung takut biasanya bulu sekitar leher tidak mengembang dan kecenderungan bila dilihat secara kasat mata bentuk leher dan kepala mengecil, ”ujar salah seorang breeder sekaligus pelomba.
Ciri lainnya adalah dilihat dari perilakunya. Biasanya burung yang cenderung takut akan terlihat gelisah bila didekati orang atau ditempel burung sejenis. Intensitas berkicaunya jarang bahkan cenderung tidak berkicau.
Bila beberapa indikator itu sudah terlihat jelas, maka bisa dipastikan burung muda ini perlu terapi mental. Maka langkah pertama sesering mungkin bawa burung ini ke lapangan.
Kenalkan suasana kontes pada burung muda ini. Biasakan gantang di pinggir lapangan atau di tenda peserta yang juga banyak lalu lalang orang. Untuk membiasakan dengan suasana gantangan, usahakan juga pandangan burung ini tidak terhalang ketika melihat gantangan. Dengan demikian, burung ini akan mulai menyimpan suasana lapangan dan gantangan di dalam memori. Perlahan tapi pasti, mental lapangannya berangsur bangkit dan mulai berani menunjukkan kelebihan yang dimiliki.
Saat digantang di pinggir lapangan bisa didekatkan dengan burung sejenis. Bila ada peserta lain yang membawa lovebird muda, usahakan dekatkan. Tujuannya juga sama-sama melatih mentalnya saat bertemu burung sejenis. Setidaknya bila sama-sama berusia muda, mentalnya tidak drop.
Situasinya akan berbeda apabila langsung ditemukan dengan lovebird dewasa atau tua. Otomatis yang berusia muda akan kalah mental. Kondisi ini akan rawan buat yang muda. Apabila tidak kuat menghadapi, maka dapat berpeluang mentalnya mengalami drop. Antisipasi bila bertemu lovebird yang usianya di atas burung Anda, sebaiknya kerodong sangkar dibuka setengah bagian saja agar tidak bertatap muka langsung. Cara ini setidaknya memberikan kesempatan burung muda mendengar suara dari burung sejenis yang kualitas lagunya sudah mumpuni.
Lantas berapa lama melatih burung muda hingga dirasa cukup untuk ditampilkan? Hingga kini belum ada patokan rentan waktu yang baku. Semua tergantung dari kesiapan sang burung muda tadi. Apabila sudah menunjukkan perkembangan, Anda bisa mulai meningkatkan tahapan latihannya.
Yakni dengan membawanya ke gantangan guna melatih menghadapi situasi yang sebenarnya. Kini, di setiap kota sudah menjamur gantangan latber. Anda bisa memilih lokasi latihan untuk melatih. Sejurus kemudian, pantau perkembangan apakah lovebird muda ini sudah menunjukkan keberanian untuk berkicau tatkala dikepung burung sejenis dan di bawah gantangan.
Bila mulai menunjukkan perkembangan, maka Anda mulai fokus pada settingan pola pakan. Ini bertujuan untuk mengukur kadar birahi buat calon jawara ini. Pemberian sejumlah ekstra fooding dapat mendongkrak birahi tarung besutan ini. Antara lain sayur kangkung dan jagung. Mengenai porsi, sebaiknya disesuaikan dengan karakter burung.
Mengenai pakan, pilihlah Ebod Lovebird produk dari Ebod Jaya. Pakan ini terbuat dari biji-bijian segar berkualitas super. Diproses secara higienis dan modern, sehingga menghasilkan produk yang kualitasnya terjamin.
Pakan ini juga dilengkapi dengan sayuran dan buah-buahan yang sudah dikeringkan, untuk mencukupi setiap vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk burung kesayangan anda. Selain itu, juga mengandung serbuk buah Pala yang berkhasiat menghangatkan suhu badan burung dan juga serbuk kembang Lawang yang bisa membuat tenggorokan nyaman dan lega. Sehingga terasa semriwing dan akan merangsang burung rajin berbunyi dengan riang dan selalu tampil prima.
Selanjutnya, untuk mengoptimalkan performa loverbird di lapangan juga dibutuhkan sebuah asupan multivitamin yang aman digunakan setiap hari.
No comments:
Post a Comment