Mandi dan jemur pada lovebird muda perlu ditingkatkan agar burung selalu aktif dan rajin bunyi.
–
Ketika berumur 5 bulan, lovebird mulai mendekati masa dewasa kelamin. Pada umur ini, burung cenderung mudah latah, aktif, dan mulai rajin bunyi.Bagaimana jika burung terlihat kurang aktif, kurang rajin bunyi, atau jarang bunyi?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan lovebird muda kurang aktif dan jarang bunyi, antara lain:
- Pakan kurang lengkap.
- Pakan tambahan yang membuat burung cenderung ngantukan / malas-malasan.
- Burung kurang mandi.
- Burung kurang jemur.
- Birahi burung secara genetik kurang jos.
- 1.000 gram (1 kg) milet warna putih
- 100 gram milet warna merah
- 100 gram jewawut merah
Note: Porsi per
komponen pakan bisa disesuaikan dengan kebutuhan, yang penting
proporsinya sama. Misal jika milet putihnya 500 gram, maka milet merah
dan jewawut merah masing-masing 50 gram.
Semua pakan bijian tersebut dicuci terlebih dulu dengan air bersih
sebelum digunakan. Tujuan pencucian untuk menjamin pakan benar-benar
bersih dari bakteri, cacing, dan kotoran yang bisa menggangu organ-organ
pencernaan burung.Pencucian hingga bersih harus dilakukan jika Anda membeli pakan dalam bentuk kiloan. Sebab seringkali saat membersihkannya dengan air bersih, kita akan mendapati kotoran-kotoran dalam bentuk pasir kecil, kotoran tikus, kulit biji yang rusak, kutu, dan sebagainya, hiiii….
Pakan tambahan atau extra fooding (EF) bisa berupa jagung muda yang manis atau jagung sayur. Adapun pemberian kangkung distop dulu, karena sebagian besar lovebird lovers menganggap pemberian kangkung pada burung muda cenderung membuat burung sering malas-malasan.
Sebagai gantinya, Anda bisa memberikan biji bunga matahari atau biji kuaci sebenyak 5 – 10 biji. Pakan ini bisa diberikan beberapa kali dalam seminggu.
Untuk lovebird yang malas bunyi dan kurang aktif, frekuensi mandi bisa ditambah. Misalnya setiap 1-2 jam sekali. Durasi penjemuran juga bisa ditingkatkan.
Untuk menjaga stamina dari burung sehingga memiliki energi cukup untuk beraktivitas dan mengeluarkan suara panjang-panjang, berikan multivitamin 2-3 kali dalam seminggu.
Dengan perawatan seperti ini, maka dalam waktu sekitar 1-2 minggu akan terlihat perbedaan performa dari lovebird muda Anda. Burung relatif lebih aktif, dan rajin bunyi.
Semoga bermanfaat.
APAKAH Burung
Murai Batu milik anda bersuara monoton? Hal ini mungkin membuat mood
anda menjadi tidak enak. Sebab sejatinya murai batu bisa bersuara dengan
kicauan yang bervariatif.
Nah, berikut ini artikel yang sengaja dirangkum dari beberapa sumber dan dishare buat pecinta Murai Batu. Sedikitnya ada lima tips untuk menangani Murai Batu yang bersuara monotn menjadi gacor. Langsung saja tipsnya di bawah ini:
Tips Pertama:
Pagi hari sekitaran jam 8-10 kerodong dibuka. Berikan pakan jangkrik 3 ditambah ulat hongkong 3, setelah itu Murai Batu dijemur kurang lebih satu setengah jam. Kemudian agak diangin-anginkan sebentar, berikan lagi jangkrik 3 ekor ditambah kroto satu sendok teh, terus Murai Batu dikerodong. Setelah itu, perdengarkan Murai Batu dengan isian suara kicauan, baik dengan pemasteran alami (burung asli) atau dengan bantuan Mp3 player.
Tips Kedua:
Sore harinya, kira-kira jam setengah empat, buka kembali kerodong sangkar, angin-anginkan bentar, selanjutnya masukkan Murai Batu ke dalam keramba agar mandi. Selesainya mandi, berikan 3 ekor jangkrik kemudian angin-anginkan lagi sampai Murai Batu benar-benar dalam keadaan kering. Untuk menghindari Murai Batu sakit atau juga ngedrop, jangan dikerodong ketika bulu Murai Batu masih tampak basah.
Tips Ketiga:
Perawatan ketika pra-lomba, di sini Om Dendoony menambahkan porsi jangkrik 5 hari menjelang lomba, tanpa ulat hongkong (UH). Porsinya menjadi pagi 5, sore pun diberikan 5 jangkrik. Menurutnya pemberian jumlah EF jangkrik ini juga bergantung dengan kondisi burung. Apabila dalam takaran tertentu Murai Batu tampak bereaksi ingin bertarung, maka pada porsi seperti itu jangkrik perlu anda berikan.
Tips Keempat:
Perawatan Ketika Hari H lomba, di sini Murai Batunya bisa sampai menelan 10 ekor ulat hongkong atau bahkan sampai 15 ekor, tapi tetap memperhatikan kondisi Murai Batunya, jangan sampai justru malah menjadi over birahi, bisa-bisa Murai Batu tampil tidak memuaskan.
Tips Kelima:
Perawatan Pasca Lomba : Selesai lomba Murai Batu langsung masuk keramba bak mandi, dan berikan 5 ekor jangkrik. Setelahnya, jangan lupa untuk mengangin-anginkan. Jika tampak telah kering bulunya, baru burung dikerodong. Dan Keesokan harinya, porsi pakan diberikan seperti ketika perawatan harian, yaitu 3 jangkrik dan 3 ulat hongkong.
- See more at: http://fajar.co.id/hiburan/2016/03/07/ini-lima-tips-membuat-murai-batu-bersuara-monoton-menjadi-gacor.html#sthash.2pP2wrj7.dpuf
Nah, berikut ini artikel yang sengaja dirangkum dari beberapa sumber dan dishare buat pecinta Murai Batu. Sedikitnya ada lima tips untuk menangani Murai Batu yang bersuara monotn menjadi gacor. Langsung saja tipsnya di bawah ini:
Tips Pertama:
Pagi hari sekitaran jam 8-10 kerodong dibuka. Berikan pakan jangkrik 3 ditambah ulat hongkong 3, setelah itu Murai Batu dijemur kurang lebih satu setengah jam. Kemudian agak diangin-anginkan sebentar, berikan lagi jangkrik 3 ekor ditambah kroto satu sendok teh, terus Murai Batu dikerodong. Setelah itu, perdengarkan Murai Batu dengan isian suara kicauan, baik dengan pemasteran alami (burung asli) atau dengan bantuan Mp3 player.
Tips Kedua:
Sore harinya, kira-kira jam setengah empat, buka kembali kerodong sangkar, angin-anginkan bentar, selanjutnya masukkan Murai Batu ke dalam keramba agar mandi. Selesainya mandi, berikan 3 ekor jangkrik kemudian angin-anginkan lagi sampai Murai Batu benar-benar dalam keadaan kering. Untuk menghindari Murai Batu sakit atau juga ngedrop, jangan dikerodong ketika bulu Murai Batu masih tampak basah.
Tips Ketiga:
Perawatan ketika pra-lomba, di sini Om Dendoony menambahkan porsi jangkrik 5 hari menjelang lomba, tanpa ulat hongkong (UH). Porsinya menjadi pagi 5, sore pun diberikan 5 jangkrik. Menurutnya pemberian jumlah EF jangkrik ini juga bergantung dengan kondisi burung. Apabila dalam takaran tertentu Murai Batu tampak bereaksi ingin bertarung, maka pada porsi seperti itu jangkrik perlu anda berikan.
Tips Keempat:
Perawatan Ketika Hari H lomba, di sini Murai Batunya bisa sampai menelan 10 ekor ulat hongkong atau bahkan sampai 15 ekor, tapi tetap memperhatikan kondisi Murai Batunya, jangan sampai justru malah menjadi over birahi, bisa-bisa Murai Batu tampil tidak memuaskan.
Tips Kelima:
Perawatan Pasca Lomba : Selesai lomba Murai Batu langsung masuk keramba bak mandi, dan berikan 5 ekor jangkrik. Setelahnya, jangan lupa untuk mengangin-anginkan. Jika tampak telah kering bulunya, baru burung dikerodong. Dan Keesokan harinya, porsi pakan diberikan seperti ketika perawatan harian, yaitu 3 jangkrik dan 3 ulat hongkong.
- See more at: http://fajar.co.id/hiburan/2016/03/07/ini-lima-tips-membuat-murai-batu-bersuara-monoton-menjadi-gacor.html#sthash.2pP2wrj7.dpuf
APAKAH Burung
Murai Batu milik anda bersuara monoton? Hal ini mungkin membuat mood
anda menjadi tidak enak. Sebab sejatinya murai batu bisa bersuara dengan
kicauan yang bervariatif.
Nah, berikut ini artikel yang sengaja dirangkum dari beberapa sumber dan dishare buat pecinta Murai Batu. Sedikitnya ada lima tips untuk menangani Murai Batu yang bersuara monotn menjadi gacor. Langsung saja tipsnya di bawah ini:
Tips Pertama:
Pagi hari sekitaran jam 8-10 kerodong dibuka. Berikan pakan jangkrik 3 ditambah ulat hongkong 3, setelah itu Murai Batu dijemur kurang lebih satu setengah jam. Kemudian agak diangin-anginkan sebentar, berikan lagi jangkrik 3 ekor ditambah kroto satu sendok teh, terus Murai Batu dikerodong. Setelah itu, perdengarkan Murai Batu dengan isian suara kicauan, baik dengan pemasteran alami (burung asli) atau dengan bantuan Mp3 player.
Tips Kedua:
Sore harinya, kira-kira jam setengah empat, buka kembali kerodong sangkar, angin-anginkan bentar, selanjutnya masukkan Murai Batu ke dalam keramba agar mandi. Selesainya mandi, berikan 3 ekor jangkrik kemudian angin-anginkan lagi sampai Murai Batu benar-benar dalam keadaan kering. Untuk menghindari Murai Batu sakit atau juga ngedrop, jangan dikerodong ketika bulu Murai Batu masih tampak basah.
Tips Ketiga:
Perawatan ketika pra-lomba, di sini Om Dendoony menambahkan porsi jangkrik 5 hari menjelang lomba, tanpa ulat hongkong (UH). Porsinya menjadi pagi 5, sore pun diberikan 5 jangkrik. Menurutnya pemberian jumlah EF jangkrik ini juga bergantung dengan kondisi burung. Apabila dalam takaran tertentu Murai Batu tampak bereaksi ingin bertarung, maka pada porsi seperti itu jangkrik perlu anda berikan.
Tips Keempat:
Perawatan Ketika Hari H lomba, di sini Murai Batunya bisa sampai menelan 10 ekor ulat hongkong atau bahkan sampai 15 ekor, tapi tetap memperhatikan kondisi Murai Batunya, jangan sampai justru malah menjadi over birahi, bisa-bisa Murai Batu tampil tidak memuaskan.
Tips Kelima:
Perawatan Pasca Lomba : Selesai lomba Murai Batu langsung masuk keramba bak mandi, dan berikan 5 ekor jangkrik. Setelahnya, jangan lupa untuk mengangin-anginkan. Jika tampak telah kering bulunya, baru burung dikerodong. Dan Keesokan harinya, porsi pakan diberikan seperti ketika perawatan harian, yaitu 3 jangkrik dan 3 ulat hongkong.
- See more at: http://fajar.co.id/hiburan/2016/03/07/ini-lima-tips-membuat-murai-batu-bersuara-monoton-menjadi-gacor.html#sthash.2pP2wrj7.dpuf
Nah, berikut ini artikel yang sengaja dirangkum dari beberapa sumber dan dishare buat pecinta Murai Batu. Sedikitnya ada lima tips untuk menangani Murai Batu yang bersuara monotn menjadi gacor. Langsung saja tipsnya di bawah ini:
Tips Pertama:
Pagi hari sekitaran jam 8-10 kerodong dibuka. Berikan pakan jangkrik 3 ditambah ulat hongkong 3, setelah itu Murai Batu dijemur kurang lebih satu setengah jam. Kemudian agak diangin-anginkan sebentar, berikan lagi jangkrik 3 ekor ditambah kroto satu sendok teh, terus Murai Batu dikerodong. Setelah itu, perdengarkan Murai Batu dengan isian suara kicauan, baik dengan pemasteran alami (burung asli) atau dengan bantuan Mp3 player.
Tips Kedua:
Sore harinya, kira-kira jam setengah empat, buka kembali kerodong sangkar, angin-anginkan bentar, selanjutnya masukkan Murai Batu ke dalam keramba agar mandi. Selesainya mandi, berikan 3 ekor jangkrik kemudian angin-anginkan lagi sampai Murai Batu benar-benar dalam keadaan kering. Untuk menghindari Murai Batu sakit atau juga ngedrop, jangan dikerodong ketika bulu Murai Batu masih tampak basah.
Tips Ketiga:
Perawatan ketika pra-lomba, di sini Om Dendoony menambahkan porsi jangkrik 5 hari menjelang lomba, tanpa ulat hongkong (UH). Porsinya menjadi pagi 5, sore pun diberikan 5 jangkrik. Menurutnya pemberian jumlah EF jangkrik ini juga bergantung dengan kondisi burung. Apabila dalam takaran tertentu Murai Batu tampak bereaksi ingin bertarung, maka pada porsi seperti itu jangkrik perlu anda berikan.
Tips Keempat:
Perawatan Ketika Hari H lomba, di sini Murai Batunya bisa sampai menelan 10 ekor ulat hongkong atau bahkan sampai 15 ekor, tapi tetap memperhatikan kondisi Murai Batunya, jangan sampai justru malah menjadi over birahi, bisa-bisa Murai Batu tampil tidak memuaskan.
Tips Kelima:
Perawatan Pasca Lomba : Selesai lomba Murai Batu langsung masuk keramba bak mandi, dan berikan 5 ekor jangkrik. Setelahnya, jangan lupa untuk mengangin-anginkan. Jika tampak telah kering bulunya, baru burung dikerodong. Dan Keesokan harinya, porsi pakan diberikan seperti ketika perawatan harian, yaitu 3 jangkrik dan 3 ulat hongkong.
- See more at: http://fajar.co.id/hiburan/2016/03/07/ini-lima-tips-membuat-murai-batu-bersuara-monoton-menjadi-gacor.html#sthash.2pP2wrj7.dpuf
APAKAH Burung
Murai Batu milik anda bersuara monoton? Hal ini mungkin membuat mood
anda menjadi tidak enak. Sebab sejatinya murai batu bisa bersuara dengan
kicauan yang bervariatif.
Nah, berikut ini artikel yang sengaja dirangkum dari beberapa sumber dan dishare buat pecinta Murai Batu. Sedikitnya ada lima tips untuk menangani Murai Batu yang bersuara monotn menjadi gacor. Langsung saja tipsnya di bawah ini:
Tips Pertama:
Pagi hari sekitaran jam 8-10 kerodong dibuka. Berikan pakan jangkrik 3 ditambah ulat hongkong 3, setelah itu Murai Batu dijemur kurang lebih satu setengah jam. Kemudian agak diangin-anginkan sebentar, berikan lagi jangkrik 3 ekor ditambah kroto satu sendok teh, terus Murai Batu dikerodong. Setelah itu, perdengarkan Murai Batu dengan isian suara kicauan, baik dengan pemasteran alami (burung asli) atau dengan bantuan Mp3 player.
Tips Kedua:
Sore harinya, kira-kira jam setengah empat, buka kembali kerodong sangkar, angin-anginkan bentar, selanjutnya masukkan Murai Batu ke dalam keramba agar mandi. Selesainya mandi, berikan 3 ekor jangkrik kemudian angin-anginkan lagi sampai Murai Batu benar-benar dalam keadaan kering. Untuk menghindari Murai Batu sakit atau juga ngedrop, jangan dikerodong ketika bulu Murai Batu masih tampak basah.
Tips Ketiga:
Perawatan ketika pra-lomba, di sini Om Dendoony menambahkan porsi jangkrik 5 hari menjelang lomba, tanpa ulat hongkong (UH). Porsinya menjadi pagi 5, sore pun diberikan 5 jangkrik. Menurutnya pemberian jumlah EF jangkrik ini juga bergantung dengan kondisi burung. Apabila dalam takaran tertentu Murai Batu tampak bereaksi ingin bertarung, maka pada porsi seperti itu jangkrik perlu anda berikan.
Tips Keempat:
Perawatan Ketika Hari H lomba, di sini Murai Batunya bisa sampai menelan 10 ekor ulat hongkong atau bahkan sampai 15 ekor, tapi tetap memperhatikan kondisi Murai Batunya, jangan sampai justru malah menjadi over birahi, bisa-bisa Murai Batu tampil tidak memuaskan.
Tips Kelima:
Perawatan Pasca Lomba : Selesai lomba Murai Batu langsung masuk keramba bak mandi, dan berikan 5 ekor jangkrik. Setelahnya, jangan lupa untuk mengangin-anginkan. Jika tampak telah kering bulunya, baru burung dikerodong. Dan Keesokan harinya, porsi pakan diberikan seperti ketika perawatan harian, yaitu 3 jangkrik dan 3 ulat hongkong.
- See more at: http://fajar.co.id/hiburan/2016/03/07/ini-lima-tips-membuat-murai-batu-bersuara-monoton-menjadi-gacor.html#sthash.2pP2wrj7.dpuf
Nah, berikut ini artikel yang sengaja dirangkum dari beberapa sumber dan dishare buat pecinta Murai Batu. Sedikitnya ada lima tips untuk menangani Murai Batu yang bersuara monotn menjadi gacor. Langsung saja tipsnya di bawah ini:
Tips Pertama:
Pagi hari sekitaran jam 8-10 kerodong dibuka. Berikan pakan jangkrik 3 ditambah ulat hongkong 3, setelah itu Murai Batu dijemur kurang lebih satu setengah jam. Kemudian agak diangin-anginkan sebentar, berikan lagi jangkrik 3 ekor ditambah kroto satu sendok teh, terus Murai Batu dikerodong. Setelah itu, perdengarkan Murai Batu dengan isian suara kicauan, baik dengan pemasteran alami (burung asli) atau dengan bantuan Mp3 player.
Tips Kedua:
Sore harinya, kira-kira jam setengah empat, buka kembali kerodong sangkar, angin-anginkan bentar, selanjutnya masukkan Murai Batu ke dalam keramba agar mandi. Selesainya mandi, berikan 3 ekor jangkrik kemudian angin-anginkan lagi sampai Murai Batu benar-benar dalam keadaan kering. Untuk menghindari Murai Batu sakit atau juga ngedrop, jangan dikerodong ketika bulu Murai Batu masih tampak basah.
Tips Ketiga:
Perawatan ketika pra-lomba, di sini Om Dendoony menambahkan porsi jangkrik 5 hari menjelang lomba, tanpa ulat hongkong (UH). Porsinya menjadi pagi 5, sore pun diberikan 5 jangkrik. Menurutnya pemberian jumlah EF jangkrik ini juga bergantung dengan kondisi burung. Apabila dalam takaran tertentu Murai Batu tampak bereaksi ingin bertarung, maka pada porsi seperti itu jangkrik perlu anda berikan.
Tips Keempat:
Perawatan Ketika Hari H lomba, di sini Murai Batunya bisa sampai menelan 10 ekor ulat hongkong atau bahkan sampai 15 ekor, tapi tetap memperhatikan kondisi Murai Batunya, jangan sampai justru malah menjadi over birahi, bisa-bisa Murai Batu tampil tidak memuaskan.
Tips Kelima:
Perawatan Pasca Lomba : Selesai lomba Murai Batu langsung masuk keramba bak mandi, dan berikan 5 ekor jangkrik. Setelahnya, jangan lupa untuk mengangin-anginkan. Jika tampak telah kering bulunya, baru burung dikerodong. Dan Keesokan harinya, porsi pakan diberikan seperti ketika perawatan harian, yaitu 3 jangkrik dan 3 ulat hongkong.
- See more at: http://fajar.co.id/hiburan/2016/03/07/ini-lima-tips-membuat-murai-batu-bersuara-monoton-menjadi-gacor.html#sthash.2pP2wrj7.dpuf
APAKAH Burung
Murai Batu milik anda bersuara monoton? Hal ini mungkin membuat mood
anda menjadi tidak enak. Sebab sejatinya murai batu bisa bersuara dengan
kicauan yang bervariatif.
Nah, berikut ini artikel yang sengaja dirangkum dari beberapa sumber dan dishare buat pecinta Murai Batu. Sedikitnya ada lima tips untuk menangani Murai Batu yang bersuara monotn menjadi gacor. Langsung saja tipsnya di bawah ini:
Tips Pertama:
Pagi hari sekitaran jam 8-10 kerodong dibuka. Berikan pakan jangkrik 3 ditambah ulat hongkong 3, setelah itu Murai Batu dijemur kurang lebih satu setengah jam. Kemudian agak diangin-anginkan sebentar, berikan lagi jangkrik 3 ekor ditambah kroto satu sendok teh, terus Murai Batu dikerodong. Setelah itu, perdengarkan Murai Batu dengan isian suara kicauan, baik dengan pemasteran alami (burung asli) atau dengan bantuan Mp3 player.
Tips Kedua:
Sore harinya, kira-kira jam setengah empat, buka kembali kerodong sangkar, angin-anginkan bentar, selanjutnya masukkan Murai Batu ke dalam keramba agar mandi. Selesainya mandi, berikan 3 ekor jangkrik kemudian angin-anginkan lagi sampai Murai Batu benar-benar dalam keadaan kering. Untuk menghindari Murai Batu sakit atau juga ngedrop, jangan dikerodong ketika bulu Murai Batu masih tampak basah.
Tips Ketiga:
Perawatan ketika pra-lomba, di sini Om Dendoony menambahkan porsi jangkrik 5 hari menjelang lomba, tanpa ulat hongkong (UH). Porsinya menjadi pagi 5, sore pun diberikan 5 jangkrik. Menurutnya pemberian jumlah EF jangkrik ini juga bergantung dengan kondisi burung. Apabila dalam takaran tertentu Murai Batu tampak bereaksi ingin bertarung, maka pada porsi seperti itu jangkrik perlu anda berikan.
Tips Keempat:
Perawatan Ketika Hari H lomba, di sini Murai Batunya bisa sampai menelan 10 ekor ulat hongkong atau bahkan sampai 15 ekor, tapi tetap memperhatikan kondisi Murai Batunya, jangan sampai justru malah menjadi over birahi, bisa-bisa Murai Batu tampil tidak memuaskan.
Tips Kelima:
Perawatan Pasca Lomba : Selesai lomba Murai Batu langsung masuk keramba bak mandi, dan berikan 5 ekor jangkrik. Setelahnya, jangan lupa untuk mengangin-anginkan. Jika tampak telah kering bulunya, baru burung dikerodong. Dan Keesokan harinya, porsi pakan diberikan seperti ketika perawatan harian, yaitu 3 jangkrik dan 3 ulat hongkong.
- See more at: http://fajar.co.id/hiburan/2016/03/07/ini-lima-tips-membuat-murai-batu-bersuara-monoton-menjadi-gacor.html#sthash.2pP2wrj7.dpuf
Nah, berikut ini artikel yang sengaja dirangkum dari beberapa sumber dan dishare buat pecinta Murai Batu. Sedikitnya ada lima tips untuk menangani Murai Batu yang bersuara monotn menjadi gacor. Langsung saja tipsnya di bawah ini:
Tips Pertama:
Pagi hari sekitaran jam 8-10 kerodong dibuka. Berikan pakan jangkrik 3 ditambah ulat hongkong 3, setelah itu Murai Batu dijemur kurang lebih satu setengah jam. Kemudian agak diangin-anginkan sebentar, berikan lagi jangkrik 3 ekor ditambah kroto satu sendok teh, terus Murai Batu dikerodong. Setelah itu, perdengarkan Murai Batu dengan isian suara kicauan, baik dengan pemasteran alami (burung asli) atau dengan bantuan Mp3 player.
Tips Kedua:
Sore harinya, kira-kira jam setengah empat, buka kembali kerodong sangkar, angin-anginkan bentar, selanjutnya masukkan Murai Batu ke dalam keramba agar mandi. Selesainya mandi, berikan 3 ekor jangkrik kemudian angin-anginkan lagi sampai Murai Batu benar-benar dalam keadaan kering. Untuk menghindari Murai Batu sakit atau juga ngedrop, jangan dikerodong ketika bulu Murai Batu masih tampak basah.
Tips Ketiga:
Perawatan ketika pra-lomba, di sini Om Dendoony menambahkan porsi jangkrik 5 hari menjelang lomba, tanpa ulat hongkong (UH). Porsinya menjadi pagi 5, sore pun diberikan 5 jangkrik. Menurutnya pemberian jumlah EF jangkrik ini juga bergantung dengan kondisi burung. Apabila dalam takaran tertentu Murai Batu tampak bereaksi ingin bertarung, maka pada porsi seperti itu jangkrik perlu anda berikan.
Tips Keempat:
Perawatan Ketika Hari H lomba, di sini Murai Batunya bisa sampai menelan 10 ekor ulat hongkong atau bahkan sampai 15 ekor, tapi tetap memperhatikan kondisi Murai Batunya, jangan sampai justru malah menjadi over birahi, bisa-bisa Murai Batu tampil tidak memuaskan.
Tips Kelima:
Perawatan Pasca Lomba : Selesai lomba Murai Batu langsung masuk keramba bak mandi, dan berikan 5 ekor jangkrik. Setelahnya, jangan lupa untuk mengangin-anginkan. Jika tampak telah kering bulunya, baru burung dikerodong. Dan Keesokan harinya, porsi pakan diberikan seperti ketika perawatan harian, yaitu 3 jangkrik dan 3 ulat hongkong.
- See more at: http://fajar.co.id/hiburan/2016/03/07/ini-lima-tips-membuat-murai-batu-bersuara-monoton-menjadi-gacor.html#sthash.2pP2wrj7.dpuf
No comments:
Post a Comment